PETA SEBARAN POTENSI MADU DI WILAYAH KERJA UPT-KPH ROTE TAHUN 2017
Postingan
Menampilkan postingan dari 2017
POTENSI WISATA ALAM DI WIL. KERJA UPT-KPH ROTE NDAO
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Ekosistem yang unik dan khas di KPHP Rote sangat potensial dikembangkan sebagai kawasan wisata alam yang memiliki nilai jual yang tinggi. Hal tersebut seejalan dengan adanya kecenderungan masyarakat global, regional dan nasional untuk kembali ke alam maka minat masyarakat untuk berwisata ke tempat-tempat yang masih alami semakin besar. Hasil penilaian menunjukkan bahwa jenis wisata alam di KPHP Rote dapat dikembangkan dalam dua bentuk, yaitu Wisata Alam untuk Tujuan Pendidikan, Penelitian dan Minat Khusus serta Wisata Alam untuk Tujuan Rekreasi dan Wisata Umum. 1]. Wisata Alam untuk Tujuan Pendidikan, Penelitian dan Minat Khusus merupakan wisata yang terintegrasi di sekitar Laut Mati meliputi Pantai Puatedi. Jenis investasi yang dikembangkan meliputi pengembangan Jogging Track sepanjang 1,5 Km, Camping Ground / Community Park; Stasiun Pengamatan dan Penelitian; Pengembangan Hutan Pendidikan; Penginapan serta Wisata Budaya Masyarakat di Desa Sipu dan Kokardale. 2]. Wis
PETA PENUTUPAN LAHAN KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2015-2016
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
POTENSI HHBK MADU DALAM WILAYAH KERJA UPTD KPH ROTE NDAO
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Salah satu produk hasil hutan bukan kayu (HHBK) yang menjadi prioritas pengembangan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan saat ini dan menjadi komoditas unggulan adalah madu. Madu merupakan salah satu produk hasil hutan yang sudah lama dikenal oleh masyarakat dan memiliki banyak manfaat, diantaranya sebagai suplemen kesehatan, kecantikan, anti toksin, obat luka, dan sebagai bahan baku dalam industri makanan dan minuman. Dengan luas hutan yang mencapai 120,98 juta ha (Statistik Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup Tahun 2014) maka potensi pengembangan madu di Indonesia cukup besar. Diperkirakan rata-rata produksi madu seluruh Indonesia sekitar 4.000 ton setiap tahunnya, dan dari produksi tersebut sekitar 75 % dihasilkan dari perburuan madu liar di hutan (Kuntadi, 2008) Madu merupakan salah satu produk kesehatan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat karena kandungan yang dimilikinya mampu membantu meningkatkan daya tahan tubuh dari berbagai penyakit. Selain untuk dikonsum
Deskripsi Wilayah Kerja
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Model Rote Ndao ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor. SK. 333/Menhut-II/2010 tanggal 25 Maret 2010 dengan luas Wilayah KPHP Model Rote Ndao adalah 40.595 Ha yang terdiri dari 15.978 Ha di Kawasan Hutan Lindung dan 24.617 Ha di Kawasan Hutan Produksi yang kemudian mengalami perubahan sesuai dengan SK.3911/MENHUT-VII/KUH/2014 Tanggal 14 mei 2014 tentang Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan di Provinsi Nusa tenggara Timur sehingga luas wilayah kerja KPHP Model Rote Ndao adalah 17.019,84 Ha yang terdiri dari 7.652,37 Ha di Kawasan Hutan Lindung dan 9.367,47 Ha di Kawasan Hutan Produksi Kegiatan Sosialisasi KPH Tabel 1. Administrasi Kecamatan dalam Wilayah Kerja KPH No. Kecamatan Luas Ha % 1 Rote Barat Daya 407,94 2,40 2 Rote Barat Laut 3.236,91 19,02 3 Lobalain 1.857,19 10,91